Penganekaragaman konsumsi pangan adalah sebuah upaya untuk memantapkan
atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang
serta aman. Keseimbangan dalam artian jumlah dan komposisi yang
memenuhi kebutuhan gizi manusia atau masyarakat Sidobandung. Hal ini
sejalan dengan peraturan Presiden No.22 tahun 2009 tentang kebijakan
percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.
Salah satu program tersebut dimplementasikan dalam pemberdayaan
kelompok wanita melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Pekarangan
adalah Sebidang tanah yang mempunyai batas (Jelas atau tidak jelas)
yang terdapat disekitar rumah dan pada umumnya di kerjakan sebagai usaha
sambilan. Kegiatan penanaman di pekarangan ini biasanya dilakukan
dalam jumlah yang sedikit dengan berbagai jenis tanaman, sehingga
sangat potensial untuk penganekaragaman pangan. Pekarangan yang ditata
dengan aneka tanaman sayuran memiliki multi efek yaitu selain efek
ekonomi juga estetika.
Adapun fungsi pekarangan adalah sebagai penghasil : (1) tambahan bahan
makanan, (2) kebutuhan sehari-hari, (3) bumbu-bumbuan, (4) bahan
bangunan, (5) kayu bakar, (6) bahan kerajinan dan (7) keperluan penghuni
rumah, seperti refreshing dan lain-lain.
Oleh karena fungsinya yang sangat luas tersebut, maka pekarangan sering
di beri julukan, seperti lumbung hidup, warung hidup, apotik hidup,
taman sari, ataupun wisma sari. Ahli hidrologi memberinya nama
watershed, ahli geografi menamakanya biospher dan ahli sosiologi
menganggapnya sebagai usaha keluarga. Kedepanya pekarangan dapat
berfungsi lebih yaitu dilakukan penanaman yang monokultur yang pada
akhirnya menjadi kebun buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias.
Sayur-sayuran memiliki banyak kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi
tubuh terutama sayuran-sayuran hijau karena mengandung protein nabati,
zat besi, vitamin A,B,C,dan serat. Pekarangan dapat ditanami berbagai
macam sayuran yang apabila dapat dikelola dengan baik merupakan sumber
pendapatan bagi keluarga. Sayuran yang dapat ditanam dipekarangan adalah
: bayam, kacang panjang, kangkung, mentimun, tomat, sawi, pare, labu
siam, cabe,dan lain sebagainya.
Adapun kriteria tanaman sayuran yang di tanam di pekarangan adalah
tanaman yang disesuaikan dengan kondisi daerah , mengetahui cara
menanamnya, serta mengetahui cara pemeliharaanya sehingga setiap wilayah
memiliki variasi dalam penanamanya.
Cara membuat persemaian tanaman sayuran di pekarangan :
Membuat tempat persemaian sesuai dengan kebutuhan.
Menyediakkan pupuk kandang lebih kurang 1 kg/m2
Mencampur pupuk kandang dan menambah tanah
Menebar benih diatas bedengan
Menutup dengan karung plastik
Membuka tutupan dengan karung plastik setelah berusia 4-5 hari steleh penaburan benih.
Untuk membuat bibit di polybag bahannya adalah sebagai berikut :
Tanah 1 bagian
Pupuk Kandang ½ bagian
Polybag
Cara Penanaman sayur di pekarangan
Membuat tempat penanaman (bedengan) sesuai dengan kebutuhan.
Mencangkul tanah sedalam 20-30 cm dan diratakan.
Menaburkan pupuk kandang /kompos diatas bedengan sebanyak lebih kurang 1 kg /m2
Menyiram dengan air sesuai dengan kebutuhan
Menanam di bedengan
Menanam pada pagi hari atau sore hari.
Dengan adanya gerakkan menanam sayur di pekarangan masyarakat dapat
mendapatkan sayuran yang bernilai tinggi untuk konsumsi keluarga juga
untuk mendapatkan penghasilan tambahan untuk ditabung sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
Title : Menanam Tanaman di Pekarangan lebih Bermanfaat
Description : Penganekaragaman konsumsi pangan adalah sebuah upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan s...
Description : Penganekaragaman konsumsi pangan adalah sebuah upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan s...
sippp
BalasHapus